Home » » Pemda Intan Jaya Perpanjang Subsidi Angkutan Udara

Pemda Intan Jaya Perpanjang Subsidi Angkutan Udara

Jumat, 08 Juni 2012 18:05 SUGAPA – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya di tahun 2012 ini kembali memperpanjang subsidi angkutan udara. Program subsidi angkutan penerbangan tahun ini memasuki tahun ketiga. Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemda Intan Jaya menggandeng dua maskapai penerbangan PT. Aviastar Mandiri dan Susi Air dibawah payung PT. Fajar Mustika Brother.
Penandatanganan perjanjian kerjasama subsidi angkutan udara ini digelar, Kamis (7/6) di aula Kantor Bupati Intan Jaya di Sugapa. Perjanjian kerjasama masing-masing ditandatangani, Penjabat Bupati Intan Jaya, Drs. David Setiawan, Manager Commercial PT. Aviastar Mandiri, Petrus Budi Prasetyo, dan Direktur Utama PT. Fajar Mustika Brother, Hj. Siti Salma. Turut hadir pada acara penandatanganan perjanjian itu diantaranya, pimpinan DPRD Intan Jaya, Sekda Intan Jaya, sejumlah pejabat Pemda Intan Jaya, dan para tokoh di daerah itu.
Penjabat Bupati Intan Jaya, Drs. David Setiawan, dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan kerjasama subsidi angkutan udara tahun 2012 ini dilakukan di Sugapa. Hal ini mengandung arti bahwa sejak awal tahun 2012 kita sudah komitmen untuk seluruh aktivitas pemerintahan dan pelayanan pembangunan dilakukan di Sugapa.
“Terlebih lagi dengan telah diresmikannya fasilitas kantor dan fasilitas umum sekaligus HUT ke-3 Intan Jaya pada 26 Mei lalu oleh Gubernur Papua. Sehingga ini menjadi momentum sejarah untuk kita mulai pelayanan dan melaksanakan tugas-tugas kita di Kabupaten Intan Jaya,” katanya.
Disisi lain, agenda yang dilakukan di Sugapa ini juga dengan harapan kehadiran kedua pihak penerbangan ini bisa melihat langsung kondisi sebenarnya masyarakat. Sehingga kedua pihak penerbangan ini bisa mengetahui alam Intan Jaya, kesulitan-kesulitan dan kondisi obyektif daerah. Dengan demikian, hal ini diharapkan sebagai dasar untuk meningkatkan pelayanannya ke depan.
“Sehingga untuk seterusnya kerjasama seperti ini kami perlu bangun dan kita selalu melaksanakan di Sugapa. Sehingga masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda bisa hadir melihat kedua penerbangan ini yang sudah memasuki tahun ketiga untuk melakukan pelayanan penerbangan subsidi untuk pemerintah dan masyarakat Intan Jaya,” tuturnya.
Sesuai visi misi Kabupaten Intan Jaya, kata bupati, salah satu bidang yang menjadi perhatian yaitu bidang akses transportasi. Karena kita di daerah pegunungan terutama di Intan Jaya ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Kabupaten Intan Jaya memiliki indeks keamanan kontruksi kedua setelah Kabupaten Puncak. Sehingga dengan kondisi obyektif seperti ini tentunya faktor transportasi menjadi sangat urgent dan dominan untuk menjadi perhatian kita bersama.
“Jalan yang sementara kita bangun, kami harapkan dalam 5 tahun ke depan sudah tembus sampai di Paniai. Dengan demikian akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, harga-harga barang, harga konstruksi akan menurun sehingga akan membantu dalam pembangunan apapun di kabupaten ini,” tambahnya.
Namun demikian, kata bupati, sarana prasana transportasi udara tetap menjadi unggulan atau prioritas untuk melayani masyarakat. Karena sampai saat ini, satu-satunya alat transportasi yang digunakan untuk dari dan ke Intan Jaya adalah melalui transportasi udara.  Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kita tetap mengedepankan sarana transportasi udara.
“Salah satu terobosan pemerintah daerah dalam pelayanan kepada masyarakat terutama dalam memudahkan akses transportasi udara, 2 tahun yang lalu kami sudah bekerjasama dengan PT. Aviastar Mandiri dan PT. Fajar Mustika Brother untuk melakukan kerjasama dalam bentuk subsidi penerbangan. Dan pada tahun 2012 ini kita masih terus bekerjasama dengan lanjutan kontrak kerja sama untuk 2 penerbangan ini untuk melayani kita,” katanya.
Untuk tahun 2012 ini, jelas bupati, kita mengalami peningkatan dari sisi frekuensi penerbangan dari tahun sebelumnya, terutama dari PT. Fajar Mustika Brother. Untuk 5 distrik di luar Distrik Sugapa, 2 flight tapi tahun 2012 ini ditingkatkan frekuensinya menjadi 3 flight. Sementara untuk Distrik Sugapa dilayani oleh Aviastar Mandiri.
Sedangkan untuk subsidi dari Aviastar Mandiri masih sama seperti tahun lalu.  Untuk 6 bulan pertama sebanyak 2 flight untuk setiap minggu, kemudian untuk 6 bulan berikutnya sebanyak 3 flight dalam setiap minggunya. Ditambah dengan tunggakan pada bulan November hingga Desember 2011 karena tahun lalu lebih cepat habis frekuensinya sampai dengan November. Hal ini disebabkan dengan banyaknya agenda kegiatan daerah, sehingga berakhir pertengahan November.
“Kami harapkan melalui kesempatan ini, mari kita semua, baik pemerintah, masyarakat semua pihak di Intan Jaya dapat mendukung program kerjasama dalam bentuk subsidi ini. Dengan sama-sama kita mengevaluasi, memperbaiki apa yang selama ini sudah kita lakukan,” tambahnya.
Diakui Bupati David, ada beberapa hal yang menjadi catatan bagi pemerintah daerah, walaupun secara umum pelayanan dinilai sudah baik. Ada beberapa hal teknis pengaturan di lapangan perlu sama-sama dievaluasi agar pelayanan ini bisa dilakukan secara maksimal.
Bupati mengharapkan kepada SKPD terkait dalam hal ini Bagian Kesra bisa melihat ini sebagai suatu hal yang positif sehingga pelayan di tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Agar pelayanan subsidi ini bisa maksimal dan dapat melayani semua pihak, baik pejabat pemerintah maupun masyarakat.
“Bukan tidak mungkin ke depan kita akan lebih jauh lagi untuk melakukan kerjasama. Bukan hanya subsidi penumpang, tapi juga subsidi barang 9 bahan pokok bisa nanti pikirkan ke depan dan mungkin frekuensinya mungkin akan kita tambah. Ini semua tergantung kemampuan keuangan daerah dan juga keinginan masyarakat untuk pelayanan itu. Kami harapkan untuk kerjasama subsidi ini bisa kita sama-sama dukung lewat mekanisme yang baik, pelayanan yang baik, sehingga masyarakat bisa terlayani juga dengan baik,” paparnya.
Subsidi angkutan udara ini yang telah membawa dampak positif, namun juga ada satu sisi negatif. Dengan adanya akses pelayanan subsidi penerbangan ini memudahkan masyarakat naik turun tanpa ada tujuan dan akhirnya imbasnya terkena pada kita semua. Masyaraka mudah turun naik tanpa tujuan, ketika di Nabire terkena masalah larinya ke bupati, Sekda dan pejabat Intan Jaya lainnya.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengatur masyarakat kita, terutama kepala distrik untuk menerapkan sistim surat jalan. Sehingga masyarakat yang akan turun harus disyaratkan dengan surat jalan. Demikian juga dengan para pegawai,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati David juga mengharapkan kepada kedua maskapai ini agar pelayanan subsidi ini bisa dilakukan dengan baik.  Karena begitu tingginya frekuensi penerbangan, bukan hanya melayani subsidi tetapi ada penerbangan reguler maupun carter, bupati mengusulkan penambahan 1 unit pesawat.
“Jangan sampai kita tiap hari terbang hanya dengan satu pesawat sementara frekuensi penerbangan sangat tinggi. Kami harapkan tidak hanya satu pesawat yang melayani penerbangan, sehingga keamanan dan kenyamanan terbang bisa terjaga. Disisi lain, kadang kami terbentur saat akan ada subsidi ternyata pesawat di dipakai di kabupaten lain. Akhirnya kita tertunda flight kedua dan cuaca di pedalaman sudah tidak memungkinkan untuk penerbangan,” ujarnya. (ros)

Sumber : papuaposnabire
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Universal blog anak Papua - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger