PEMIMPIN INDONESIA TIDAK JUJUR

"Proses hidup se-seorang/se-kelompok pada awal menentu proses hidup selanjutnya baik itu dalam kelompok/keorganisasian maupun kehidupan kepribadian orang"

Lakukan sesuatu dengan serasi adalah sebuah tindakan yang jujur. Kejujuran itulah yang kita harus belajar dan dibiasakan dalam proses pembelajaran. Dengan kejujuran yang ditindak maka yang masalah esensianya akan diukir dan diungkapkan dengan benar. Jika, tidak, maka objek kejiannya menjd beban para pihak yang terlibat di dalamnya.

Salah satu objek kajian (sejarah papua) yang sulit diketahui dan diakui pihak lain serta dibenarkan oleh karena ada pihak yang mengembungikan sejarah kebenaran Bangsa Papua adalah penguasa (pemerintah pusat serta sejajarannya) di indonesia yang memimpin NKRI dengan tidak jujur.

Faktor dari ketidak jujuran mereka adalah masa proses pembelajaran bidang/kejuruan mereka yang bukan belar untuk kebenaran tetapi yang sangat disayangkan mereka dalam proses pembelajaran mereka adalah belajar dan berlatih yang tidak jujur.

Manakala, masa belajar mereka (pemimpin indonesianya beserta sejajarannya) dalam bidang yang mereka berpendidikannya sungguh2 dan berprinsip dalam mengungkapkan suatu hal, dan berprinsip itu didewasakan dalam kehidupannya, maka masalah ketidakjujuran yang dioperasionalkan oleh pemimpin insonesia pada saat ini tidak ada trjadi di dalam NKRI.

Ada faktor yang menjadi pendorong untuk bertindak secara tidak jujur dalam mengungkapkan kebenara sejarah Bangsa Papua, adalah Ingin mencuri harta kekayaan (SDA) Bangsa lain sebagai pelaku disembungikan serahnya (Bangsa Papua), Ingin menjajah SDM di Tanah Papua. Ingin memarjinalkan HAK HIDUP sebagai makluk hidup di tanah asal.

Oleh karena telah diketahuinya keinginan mereka (penjajah, Pemerintah indonesia) atas kesembungian sejarah kebenaran Bangsa Papua, maka mereka disebut Pencuri, Pembunuh,dan Perampas.   

{FB : Pap Degei}